Kamis, 10 April 2014

Sneakers Untuk Investasi, Emang Bisa?

Sneakers atau sering disebut sepatu karet sudah populer di seluruh dunia. Beberapa brand besar yang memproduksi sneakers antara lain Nike, Adidas dan New Balance. Bentuk sneakers disesuaikan dengan kebutuhan, ada sneakers khusus untuk berlari, bermain basket, bermain skate, dan lain-lain. Mungkin banyak orang yang merasa asing dengan investasi sneakers. Sebenarnya sneakers bisa menjadi investasi yang menguntungkan apabila pemilihannya tepat sesuai dengan tren, apalagi kalau sneakers tersebut berkolaborasi dengan brand terkenal seperti Mastermind Japan dan Supreme, harganya akan naik setiap tahun karena jumlahnya yang hanya diproduksi terbatas. New Balance dan Nike adalah dua brand yang sedang tren dalam 3 tahun terakhir, produk-produk mereka banyak diburu para kolektor sneakers di seluruh dunia, terlebih karena produk-produk mereka banyak dipakai oleh artis dalam negeri dan luar negeri. Saat ini sepatu khusus untuk berlari sedang menjadi ikon di seluruh dunia termasuk di Indonesia, puncaknya ketika Nike mengeluarkan produk mereka yang diberi nama Nike Flyknit.



Nike Flyknit Racer (Sumber : cdn.sneakerscreased.com)


Selain Nike flyknit, Nike Air Jordan adalah sneakers yang layak dijadikan investasi, apalagi yang berseri retro karena memiliki nilai historis yang tinggi. Beberapa bulan yang lalu, Nike Store di Pasific Place mendatangkan Nike Air Jordan 1's Bred. Banyak penggila sneakers yang sudah mengantri dari jam 1 pagi, padahal toko baru buka jam 10 pagi agar tidak kehabisan oleh kolektor-kolektor sneakers yang lain. Mereka rela mengantri dari tengah malam agar mendapat sepatu tersebut dengan harga retail yaitu 1,6 juta rupiah. Para kolektor bisa menyimpannya untuk investasi, dipakai sekali-kali, atau bisa langsung dijual di beberapa forum seperti kaskus dengan harga paling rendah 3 juta rupiah.



Nike Air Jordan 1's Bred (Sumber : www.sneakersaddict.com)


Beberapa alasan lain yang membuat sneakers itu layak menjadi investasi adalah berkolaborasi dengan brand-brand terkenal, diproduksi terbatas, dan dipakai oleh artis terkenal. Berikut ini adalah beberapa sneakers yang layak dijadikan investasi :


Nike Air Yeezy 2 "Red October" (sumber : kicksonfire.net)



Nike Airmax 1 Amsterdam "Parra signed" (sumber : airmaxy.pl)


Nike Airmax 1 X Atmos "Elephant Print" (sumber : www.sneakersaddict.com)

Apabila ingin memulai investasi sneakers, sebaiknya mencari info tentang sneakers lebih dahulu, seperti sneakers apa yang akan tren di beberapa tahun kedepan, perbedaan antara sneakers palsu dan sneakers asli, tempat-tempat dan website-website yang menjual sneakers limited edition.

Minggu, 06 April 2014

Akhirnya ! ! !

Hari ini proyek di kebagusan dalam (Jakarta) telah selesai. Saya bersyukur karena pengerjaannya lancar dan  bisa selesai tepat pada waktu yang telah disepakati. Saya dan para tukang telah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek ini, tetapi semua terbayar karena hasilnya cukup memuaskan bagi kami. Berikut ni adalah beberapa barang yang telah kita kerjakan :


 
Sofa


Lemari pakaian di kamar utama


lemari pakaian di kamar utama


Meja console


Partisi (pemisah ruangan)


Sofa


backdrop televisi



Lemari bawah tangga


Mini bar


Kitchen set


Kitchen set


Kitchen set


Rak gantung


Kitchen set



Rak bumbu

Semua pesanan telah di tata dengan rapi, meskipun para tukang harus menginap selama dua hari untuk menata semua barang, tetapi hasilnya sesuai dengan yang diharapkan, konsumen yang memesan juga mengatakan bahwa hasilnya rapi dan bagus, hal itu membuat saya senang karena berhasil memuaskan pelanggan.

Setelah semua barang telah ditata, saya mengecek barang tersebut satu persatu apakah sudah sesuai atau masih ada bagian yang harus diperbaiki seperti pintu yang tidak rata, laci yang susah dikeluarkan, lemari yang miring, dan mengecek kelengkapan aksesoris. Semua bagian telah saya cek, lalu saya dan para tukang pamit karena lusa kami harus memulai proyek baru di Tajur, Bogor.


Sabtu, 05 April 2014

Apa sih kalimat efektif itu?

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau pembicara secara tepat sehingga pendengar/pembaca dapat memahami dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Kalimat yang efektif harus mewakili maksud dan tujuan penulis atau pembicaranya.

      Kalimat efektif memiliki peran-peran kata dalam kalimat, yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur, yaitu subjek dan predikat, sedangkan unsur yang lain seperti objek, pelengkap, dan keterangan tidak wajib hadir di dalam sebuah kalimat.


Kalimat efektif memiliki beberapa ciri, yaitu:                                             1. Kesepadanan adalah keseimbangan antara pikiran dan struktur bahasa yang dipakai sehingga menjadi kalimat yang baik. Contoh: 


  • Bagi semua guru SMAN 6 Bogor harus mengikuti upacara kemerdekaan. (salah)
  • Semua guru SMAN 6 Bogor harus mengikuti upacara kemerdekaan. (benar)


   2. Keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Contoh:


  • Tahap terakhir penyelesaian rumah adalah pengecatan tembok, pemasangan penerangan, pengadaan furniture, dan pengujian saluran air.

   3. Ketegasan adalah suatu penekanan yang diberikan pada ide pokok kalimat. Contoh:


  • Andi mengharapkan dapat lulus kuliah tahun ini agar dapat bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Penekanannya adalah Andi mengharapkan.
                                                                                                              4. Kehematan adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Contoh:
  • Badu membeli mobil warna hitam. Kata warna tidak perlu digunakan karena hitam sudah mewakili warna, kalimat tersebut dapat diubah menjadi
  • Badu membeli mobil hitam.
                                                                                                              5. Kecermatan adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda atau tidak bersifat ambigu. Contoh:
  • Sugih mendapat tiga puluh lima ribuan. Kalimat ini menimbulkan tafsiran ganda yaitu jumlah uang, seratus lima puluh ribu rupiah atau tiga puluh lima ribu.
                                                                                                              6. Kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang ingin disampaikan tidak terpecah-pecah. Contoh:
  • Tugas ini saya sudah kerjakan. Kalimat tersebut tidak menunjukkan kepaduan karena aspek terletak antara agen dan verbal. Seharusnya kalimat itu menjadi:
  • Tugas ini sudah saya kerjakan.
                                                                                                              7. Kelogisan adalah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Kalimat efektif memiliki beberapa syarat, yaitu:
  • Mewakili pikiran pembicara atau penulis secara tepat.

  • Memberi pemahaman yang sama antara pikiran pembaca atau penulis dengan pikiran pendengar atau pembacanya.

  • Struktur kalimat efektif harus memiliki struktur dan bentuk yang jelas.

*sumber : http://www.academia.edu/