Kamis, 12 Juni 2014

Perbedaan Ibid, op. cit, loc. cit di Dalam Catatan Kaki


  • Ibid adalah sebuah catatan kaki yang menerangkan bahwa catatan tersebut sama dengan catatan yang ada sebelumnya atau catatan yang berada di atasnya.
  • Op. cit adalah sebuah catatan kaki yang menerangkan bahwa catatan tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lain.
  • Loc. cit adalah sebuah catatan kaki yang meneangkan bahwa catatan tersebut menunjukkan halaman yang sama dari salah satu sumber yang telah disebutkan.


          Untuk lebih jelas, mari kita lihat contoh dari beberapa catatan kaki yang menggunakan ibid, op. cit, dan loc. cit :

  1. Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
  2. Ibid., hlm. 15
  3. Ismail Marahimin, Menulis secara Populer, Pustaka Jaya, Jakarta, 2001, hlm 46.
  4. Soedjito dan Mansur Hasan, Keterampilan Menulis Paragraf, Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
  5.  Gorys Keraf, op. cit. hlm 8
  6. Ismail Marahimin, loc. cit.
  7. Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit.
          Sumber : http://masmuhtar.blogspot.com/2012/07/cara-penulisan-footnote-ibid-opcit-loc.html

          Berdasarkan contoh tersebut, dapat dilihat bahwa ibid digunakan untuk menerangkan bahwa catatan tersebut sama dengan catatan sebelumnya. Op. cit digunakan untuk menunjukkan bahwa catatan kaki tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lain dan dijelaskan dengan menuliskan nama pengarangnya tetapi berbeda halaman. Loc. cit digunakan untuk menunjukkan bahwa catatan kaki tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lain dan dijelaskan dengan menuliskan nama pengarangnya dan memiliki halaman yang sama dengan catatan kaki yang ada sebelumnya. Sekian penjelasan singkat mengenai ibid, op. cit, dan loc, cit, semoga dapat membantu.

Green Canyon Indonesia


           Tanggal 6, 7, dan 8 Juni saya berlibur ke Green Canyon yang terletak sekitar 20 km dari Pantai Pangandaran. Saya berlibur bersama teman-teman. Kami berangkat dari Jakarta dengan menggunakan mobil. Perjalanan dari Jakarta menuju Green Canyon memakan waktu sekitar 12 jam karena ada perbaikan jalan di sekitar wilayah Nagrek, dari waktu normal perjalanan sekitar 9 jam. Kami sampai di Green Canyon jam 10 pagi. Sebelumnya, kami mengunjungi rumah teman kami di sekitar Green Canyon untuk mengambil persediaan makanan selama kami berlibur. Setelah beristirahat selama setengah jam, kami melanjutkan perjalanan ke Green Canyon. Jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah teman kami sehingga kami dapat mencapai Green Canyon dalam setengah jam saja. Sesampainya disana, tidak lupa kami foto dulu untuk mengabadikan kedatangan kami.




Gerbang Green Canyon.

          Setelah berfoto ria, kami masuk untuk berpetualang mengelilingi Green Canyon dengan menggunakan perahu, berikut adalah suasana di dalam loket Green Canyon :



Loket karcis.



Sapta Pesona Green Canyon.




Perahu-perahu yang sedang berlabuh.




Pintu masuk bagi yang ingin naik perahu.


          Saat menunggu perahu datang, ada seseorang yang menghampiri kami, dia menawarkan jasa body rafting. Dia menceritakan tentang bagaimana serunya melakukan body rafting  di Green Canyon karena sungai disana masih bersih. Dia meyakinkan kami bahwa body rafting di Green Canyon akan menjadi hal yang menyenangkan dan tidak akan terlupakan. Body rafting adalah kegiatan menyusuri sungai dengan membiarkan tubuh kita terbawa arus sungai. Kami semua penasaran dan setuju untuk mengikuti kegiatan itu dengan menambah biayan Rp 150.000,- per orang.





Seseorang menawarkan jasa body rafting.


          Setelah membayar biayanya, kami di ajak ke sebuah kios untuk mengenakan perlengkapan untuk keselamatan kami selama melakukan body rafting seperti sendal khusus, pelampung, dan pelindung kaki. Kami menggunakan mobil menuju tempat awal untuk melakukan body rafting. Waktu perjalanan sekitar 20 menit dan jalannya tidak mulus, tetapi hal itu justru membuat kami semakin berdebar. Sesampainya di sana, kami diberi pengarahan dahulu sebelum memulai body rafting.




Foto dahulu sebelum menuju sungai.


          Kami langsung turun ke bawah menuju sungai, ada perasaan takut tapi juga penasaran karena ini pengalaman pertama kami semua. pemandangan di bawah sangat indah, kami tidak percaya bahwa ada tempat seindah ini di dekat Pantai Pangandaran. Sebelumnya, kami diberi pengarahan lagi sebentar, dan akhirnya kami turun ke sungai dan berenang. Arus sungai membawa kita mengarungi sungai tanpa harus menggerakkan badan. Ada beberapa rintangan karena ada beberapa bagian sungai yang memiliki arus yang lumayan kencang, tapi itu semua tidak menyulutkan semangat kami untuk mengarungi sungai dan melihat keindahan tebing-tebing di sekelilingnya. 





Berenang bersama menyusuri sungai.













Menunggu kapal yang akan membawa kita ke dermaga.


          Kami menyusuri sungai selama 4 jam dan membuat kami cukup lelah. Sesampainya di dermaga, kami langsung bergegas membilas tubuh kami, kemudian kami melanjutkan perjalanan kami ke penginapan untuk beristirahat. Pengalaman ini benar-benar seru dan tidak akan kami lupakan, kalian juga harus mencobanya karena tidak akan menyesal.